Rabu, 25 Maret 2015

Dijual Rp 4,5 Juta, 5.000 Android OnePlus One Ludes

OnePlus mengonfirmasi sebanyak 5.000 unit OnePlus One habis terjual dalam penjualan perdana di Indonesia yang digelar di Lazada, Rabu (28/1/2015).

Konfirmasi tersebut datang dari Direktur Global sekaligus co-founder OnePlus, Carl Pei. Melalui pernyataan tertulis kepada KompasTekno, Pei mengatakan, "Kami mulai dengan 5.000 unit untuk gelombang pertama, yang ternyata terjual habis dengan cepat."

Di Indonesia, OnePlus menggandeng situs e-commerce Lazada dalam memasarkan smartphone-nya. OnePlus One yang dipasarkan oleh Lazada adalah versi 64 GB yang dibanderol dengan harga Rp 4,5 juta.

Kerja sama dengan Lazada itu dikatakan oleh Pei menjadi yang pertama bagi OnePlus, baik dengan Lazada maupun di Indonesia.

"Kerja sama baru di wilayah ini (Indonesia) adalah hal yang baru bagi kami, penjualan pertama ini menjadi uji pasar untuk menentukan langkah kami selanjutnya," ujar Pei.

Menurut Pei, Lazada dipilih menjadi rekanan mereka karena dianggap sebagai platform yang terbesar di Asia Tenggara dan memiliki pengetahuan yang bagus akan kebutuhan konsumen di Indonesia. "Ini sekaligus membantu kami dalam mengenali pasar," imbuh Pei.

Kini, OnePlus mengaku sedang menyiapkan sesi penjualan tahap kedua. Rencananya, OnePlus akan menggunakan sistem invitation dalam tahap penjualan berikutnya, seperti yang telah dilakukan sebelumnya di pasar global.

Jumat, 20 Maret 2015

Microsoft Pensiunkan Tablet Surface 2

Surface 2, tablet berbasis Windows RT besutan Microsoft, dipastikan  tidak akan pernah dijual secara resmi di Indonesia. Perusahaan raksasa software tersebut membeberkan bahwa produk tersebut akan dihentikan produksinya.


"Kami tidak akan lagi memproduksi Surface 2. Meskipun begitu, bagi yang ingin tetap membeli Surface tersebut masih tetap bisa mengunjungi Microsoft Retail Store, MicrosoftStore.com, dan toko pihak ketiga," kata Microsoft kepada situs The Verge, Rabu (28/1/2015).

Apa alasan Microsoft mengambil keputusan tersebut? Alasan pertama, produk tablet teranyarnya, Surface Pro 3, ternyata jauh lebih sukses. 

Menurut pihak Microsoft, lini produk Surface mampu menyumbang pendapatan sebesar 1,1 miliar dollar AS. Akan tetapi, sebagian besar dari pendapatan itu berasal dari Surface Pro 3, bukan dari Surface 2. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Microsoft lebih ingin berfokus kepada tablet terbarunya itu.

Alasan lainnya, Surface 2 hadir dengan menggunakan Windows versi RT. Faktanya, perangkat tersebut hadir dengan fitur yang lebih baik dari Surface generasi satu. 

Ia lebih tipis dan ringan, juga memiliki layar yang lebih baik. Akan tetapi, perangkat ini masih berbasiskan Windows RT yang sangat terbatas untuk masalah aplikasi.

Sekadar gambaran, Windows RT tidak bisa menggunakan sejumlah aplikasi yang ada di Windows 8. Pengguna harus menunggu pihak developer untuk merilis aplikasi khusus untuk Windows RT. Oleh karena keterbatasan itulah, Windows RT tidak terlalu dilirik oleh konsumen.

Surface 2 sendiri dapat dikatakan sebagai produk berbasis Windows RT populer terakhir yang beredar di pasar. Dengan "dimatikannya" lini produk tersebut, apakah ini pertanda dari berakhirnya Windows RT?

Minggu, 15 Maret 2015

Apple Jual 74 Juta iPhone, Tiongkok Paling Antusias

Apple baru saja mengumumkan capaian pendapatannya pada kuartal IV 2014. Apple tercatat meraup keuntungan  sebesar 18 miliar dolar AS atau Rp 225 triliun dalam waktu tiga bulan. 

Keuntungan fantastis itu disebut berkat hasil penjualan iPhone. Pada kuartal tersebut, Apple berhasil menjual 74,5 juta unit iPhone.

Tiongkok disebut menjadi negara yang paling antusias membeli smartphone besutan Apple tersebut. Seperti dikutip KompasTekno dari The Verge, Rabu (28/1/2015), penjualan iPhone di negeri Tirai Bambu itu melonjak hingga 157 persen dibanding kuartal sebelumnya. Bila dilihat dari tahun ke tahun, penjualan iPhone naik 70 persen.

Penjualan tersebut bahkan mengalahkan penjualan iPhone di Amerika Serikat. Revenuedari "kandang" Apple sendiri malah hanya naik 55 persen dibanding kuartal sebelumnya. Bila dilihat dari tahun ke tahun, kenaikan tersebut hanya 23 persen.

Buat penduduk Tiongkok, iPhone memang punya nilai yang berbeda. Smartphone buatan Apple ini berfungsi sebagai indikator tingginya status sosial seseorang. Simbolisme ini berlaku di kalangan menengah ke atas yang disebut paling banyak mengadopsi iPhone.

Apple sendiri kini berencana memperluas pasarnya di negeri Tirai Bambu. Chief Financial Officer Apple Luca Maestri mengatakan bahwa raksasa teknologi itu akan membuka 40 toko baru di Tiongkok pada 2016. Jumlah yang jauh lebih banyak, mengingat saat ini hanya ada kurang dari 20 toko.

"Anda bisa mengatakan bahwa kami sangat mempercayai Tiongkok. Mereka adalah pasar yang menarik," ujar CEO Apple Tim Cook.

Selasa, 10 Maret 2015

Resmi, Ini Harga Galaxy A3 dan A5 di Indonesia

Samsung resmi melepas duo smartphone kelas menengahnya, Galaxy A5 dan A3, ke pasar Indonesia, Kamis (29/1/2015). 


Samsung membanderol Galaxy A5 dengan harga Rp 5 juta. Sedangkan, Galaxy A3 dijual dengan harga yang lebih murah, Rp 3,5 juta.

Menurut Vebbyna Kaunang, Marketing Director - IM Business Samsung Electronic Indonesia, seri Galaxy A ini lebih ditargetkan penggunaannya untuk kalangan anak muda.

"Kami ingin memberikan perangkat yang unik dan mampu memperkuat jati diri (anak muda)," kata Vebbyna dalam acara peluncuran seri Galaxy A di Jakarta.

Samsung Galaxy A5 dan Galaxy A3 sendiri bagaikan saudara kembar, keduanya memiliki desain fisik yang sama persis. Ada kerangka logam yang mengelilingi dan melindungi bagian samping keduanya. Begitu pun, casing bagian belakangnya menggunakan bahan logam (unibody).

Mereka juga hadir dengan posisi tombol dan posisi port yang sama. Letak kamera, lampu flash, dan speaker pun tidak berbeda.

Lantas, apa yang menjadi pembeda dari kedua perangkat tersebut? Pengguna bisa membedakan secara sepintas melalui ukurannya. Galaxy A5 lebih "bongsor" ketimbang sang adik.

Berbedanya ukuran keduanya dikontribusikan dari bentang layar dari masing-masing produk ini. Galaxy A5 hadir dengan layar yang lebih besar, 5 inci dengan dukungan resolusi 1.280 x 720 piksel. Sedangkan Galaxy A3 dibekali layar 4,5 inci dengan resolusi 960 x 540 piksel.  

"Perbedaan paling mencolok ada di ukuran layar," ujar Ega Praditya, Product Marketing Manager Samsung Mobile.

Selain itu, ada beberapa perbedaan dari segi spesifikasi. Galaxy A5 hadir dengan kamera belakang 13 megapiksel dan kamera depan 5 megapiksel. Sedangkan, Galaxy A3 dilengkapi dengan kamera belakang 8 megapiksel dan kamera depan 5 megapiksel.

Perbedaan lainnya terletak di bagian dukungan jaringan. Galaxy A5 sudah mendukung jaringan 4G LTE, sedangkan Galaxy A3 mendukung jaringan hingga HSPA+.

"Sebenarnya kami ingin membawa seri Galaxy A3 versi 4G LTE juga. Akan tetapi, Indonesia masih baru mendukung jaringan 4G LTE. Oleh karena itu, kami lebih fokus ke yang 3G dulu," ungkap Ega.

Spesifikasi lainnya, Samsung Galaxy A5 memiliki prosesor quad-core 1,2 GHz yang dikombinasikan dengan RAM 2 GB, dan baterai 2.300 mAh.

Samsung Galaxy A3 juga dipersenjatai dengan prosesor quad-core 1,2 GHz. Meskipun begitu, RAM smartphone ini tidak sebesar sang kakak, yaitu hanya 1 GB saja. Baterainya sebesar 1.900 mAh.

Keduanya berjalan di sistem operasi Android 4.4 KitKat.

Kamis, 05 Maret 2015

"Jiplakan" iPhone 6 Ini Lebih Bertenaga

Popularitas iPhone membuatnya jadi produk yang banyak ditiru. Kali ini pun, iPhone 6 telah kembali dijiplak dalam bentuk smartphone bernama Dakele 3 oleh sebuah pabrikan Tiongkok.


Tampilan fisik dan antarmuka software dari Dakele 3 ibarat pinang dibelah dua dengan iPhone 6, mulai dari casing aluminium abu-abu yang membulat di bagian pinggir, sisi muka hitam mengilap, hingga bentuk aneka icon aplikasi.

Tetapi, sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari Business Insider, Rabu (28/1/2015), ponsel jiplakan yang harganya dipatok sebesar 240 dollar AS atau sekitar Rp 3 juta ini dibekali deretan hardware dengan spesifikasi yang terbilang lebih bertenaga dari iPhone 6 "asli".

Layarnya berukuran 5 inci dengan resolusi full-HD (1920x1080), lebih besar dan tajam dibandingkan iPhone 6 yang sebesar 4,7 inci (1334x750), sementara prosesor 64-bit Dakele 3 memiliki delapan buah core yang dipadu RAM 3 GB.

Di sisi lain, iPhone 6 "hanya" dibekali prosesor dual-core Apple A8 dan RAM sebesar 1 GB. Resolusi kamera Dakele 3 juga lebih besar, yakni 13 megapixel dibanding 8 megapixel pada iPhone 6.

Ponsel tiruan iPhone ponsel populer bikinan pabrikan lain lazim ditemukan di Tiongkok. Kadangkala produk yang ditelurkan memiliki keunikan tersediri. Beberapa waktu lalu, misalnya, ditemukan sebuah ponsel yang meniru smartphone Apple dan Samsung sekaligus.